Ketika Eva Braun Merasa Ketakutan
Setiap pria, tak mengenal baik-jahat, lembut-bengis,
tampan-buruk, berotot-bertulang ataupun yang lainnya, pasti dibalik dari semua
itu menyimpan sebuah misteri besar yang sudah umum, yakni masalah asmara.
Begitu pula Adolf Hitler, seorang diktator yang terkenal
akan kekejamannya dalam membumi hanguskan rakyat Yahudi. Di balik kebengisan
dan ambisi Adolf Hitler itu, iamasih menyisakan secuil ruang hatinya untuk perasaan
cinta. Kepada seorang perempuan anggun nan manis, Eva Braun, wanita kesayangan
yang selalu menemani perjalanannya belakangan sebelum mereka mati. Mereka bunuh
diri bersama, hanya beberapa jam setelah menikah.
Menurut penemuan terbaru, ditemukan surat terakhir yang
ditulis Eva Braun. Surat pertama bertanggal 19 April 1945. Ditulis dari bunker
persembunyiannya. Dilihat dari kertas tersebut, Eva merasa bahagia bisa hidup bersama.
"Aku yakin semua akan kembali seperti semua, baik-baik saja," tulis Eva dalam surat pertamanya. Eva sangat yakin bahwa kondisi keamanan tempat mereka, Jerman akan kembali seperti semula setelah terjadinya berbagai peristiwa berdarah.
"Aku yakin semua akan kembali seperti semua, baik-baik saja," tulis Eva dalam surat pertamanya. Eva sangat yakin bahwa kondisi keamanan tempat mereka, Jerman akan kembali seperti semula setelah terjadinya berbagai peristiwa berdarah.
Namun, optimisme itu tak berumur panjang. Tiga hari
kemudian, ketika Pasukan Uni Soviet merebut Berlin dari tangan Jerman, Eva merasa
khawatir. Kecemasan yang ia alami dituliskannya dalam surat kedua bertanggal 22
April 1945.
Surat tersebut berisi : "Kami berjuang di sini hingga titik darah penghabisan. Tapi aku takut, hari akhir makin dekat," tulis Eva Braun. Tak hanya itu, Ia juga menulis, sedang bersiap untuk mati, kapanpun maut menjemput.
Tak lama setelah menulis itu, Eva dan Hitler menikah, yakni pada tanggal 29 April 1945. Dan benar saja, ucapannya itu terbukti dan akhirnya Hitler dan Eva akhirnya bunuh diri bersama 30 April 1945.
Menurut sejarawan dunia, Anna Maria Sigmun juga menjelaskan perubahan gejolak perasaan Eva Braun, hanya dalam waktu 4 hari, ketika berada di bunker. "Harapan yang ia sampaikan pada 19 April 1945 dan rasa putus asa pada 22 April 1945” imbuhnya.
Eva sendiri menikahi Hitler kurang dari 40 jam sebelum mereka bunuh diri dengan mengonsumsi sianida dan juga sebelum Hitler menembak dirinya sendiri di bagian kepala.
Surat tersebut berisi : "Kami berjuang di sini hingga titik darah penghabisan. Tapi aku takut, hari akhir makin dekat," tulis Eva Braun. Tak hanya itu, Ia juga menulis, sedang bersiap untuk mati, kapanpun maut menjemput.
Tak lama setelah menulis itu, Eva dan Hitler menikah, yakni pada tanggal 29 April 1945. Dan benar saja, ucapannya itu terbukti dan akhirnya Hitler dan Eva akhirnya bunuh diri bersama 30 April 1945.
Menurut sejarawan dunia, Anna Maria Sigmun juga menjelaskan perubahan gejolak perasaan Eva Braun, hanya dalam waktu 4 hari, ketika berada di bunker. "Harapan yang ia sampaikan pada 19 April 1945 dan rasa putus asa pada 22 April 1945” imbuhnya.
Eva sendiri menikahi Hitler kurang dari 40 jam sebelum mereka bunuh diri dengan mengonsumsi sianida dan juga sebelum Hitler menembak dirinya sendiri di bagian kepala.
Walaupun begitu, mereka sudah menjalani perjalanan cinta
selama bertahun-tahun. Hitler dan Eva terpaut jarak usia yang cukup jauh, yakni
20 tahun. Mereka bertemu saat perempuan kelahiran Munchen itu masih 17 tahun.
Kala itu, Eva bekerja sebagai asisten Heinrich Hoffmann, fotografer asal Munich yang kemudian menjadi kamerawan pribadi Hitler. "Kehidupan cinta dan seksual mereka seperti laiknya pasangan normal lainnya," ungkap Anna.
Dalam kesehariannya, Hitler menyembunyikan keberadaan Eva selama masa kepemimpinannya kepada rakyat Jerman. Untuk memperkuat keyakinan bahwa ia "menikahi bangsa dan negaranya".
Dan seperti Hitler, tak diketahui di mana makam Eva berada. Jasad keduanya diperkirakan dibakar Tentara Merah, Uni Soviet beberapa saat setelah ditemukan oleh mereka tergeletak di dalam bunker.
Kala itu, Eva bekerja sebagai asisten Heinrich Hoffmann, fotografer asal Munich yang kemudian menjadi kamerawan pribadi Hitler. "Kehidupan cinta dan seksual mereka seperti laiknya pasangan normal lainnya," ungkap Anna.
Dalam kesehariannya, Hitler menyembunyikan keberadaan Eva selama masa kepemimpinannya kepada rakyat Jerman. Untuk memperkuat keyakinan bahwa ia "menikahi bangsa dan negaranya".
Dan seperti Hitler, tak diketahui di mana makam Eva berada. Jasad keduanya diperkirakan dibakar Tentara Merah, Uni Soviet beberapa saat setelah ditemukan oleh mereka tergeletak di dalam bunker.
Komentar
Posting Komentar