Langsung ke konten utama
Hikmah Mempelajari Kerajaan Islam di Indonesia
Hikmah Mempelajari Kerajaan Islam di Indonesia
- Menambah wawasan tentang sejarah kerajaan Islam serta perkembangannya di Indonesia
- Mengetahui alasan mengapa islam mudah diterima oleh pribumi dan cepat berkembang daripada agama-agama lain seperti Hindhu dan Buddha dikarennakan beberapa hal, diantaranya: Islam tidak mengenal kasta sehingga masyarakat hidup dengan tenang tanpa perbedaan yang membatasi, kedua Syarat memeluk islam sangat mudah, cukup dengan mengucapkan kalimat syahadat, ketiga tata cara peribadahan Islam sederhana dan alasan-alasan lainnya.
- Mengetahui saluran penyebaran ajaran islam seperti saluran perdagangan, saluran perkawinan, saluran pendidikan, saluran ajaran tassawuf, saluran dakwah melalui wali songo, dan saluran kesenian.
- Mengetahui sejarah kesultanan Malaka, yaitu pendirinya Prameswara atau lebih dikenal dengan nama Sultan Iskandar Syah, raja terkenalnya adalah Sultan Mudzaffar Syah, raja terakhir adalah Sultan Mahmud Syah, penyebab kemundurannya ialah serangan pasukan Portugal dibawah pimpinan Alfonso d'Albuquerque. Wilayah kekuasaanya meliputi Perak, Kedah, Selangor, Indragiri, hingga Kep. Lingga. Tak banyak ditemukan sumber yang mengatakan tentang peninggalan Kesultanan Malaka.
- Mengetahui sejarah kesultanan Demak, yaitu pendirinya Raden Patah, raja terkenalnya adalah Sultan Trenggana, raja terakhir adalah Senopati (memindahkan ibukota ke Mataram sehingga muncullah kerajaan baru), penyebab kemundurannya ialah perebutan kekuasaan diantara anggota kerajaan. Wilayah kekuasaannya meliputi sebagian besar wilayah Jawa dan Bali.Peninggalannya antara lain Masjid Agung Demak.
- Mengetahui sejarah kesultanan Mataram, yaitu pendirinya Senopati, raja terkenalnya adalah Sultan Agung. Ketika tahun 1757, kesultanan Mataram dipecah menjadi tiga. Wilayahnya meliputi daerah Yogyakarta, Kartasura, hingga Salatiga. Peninggalannya antara lain Keraton Yogyakarta.
- Mengetahui sejarah kesultanan Banten, yaitu pendirinya Fatahillah, raja pertamanya Maulana Hasanuddin , raja terkenalnya adalah Sultan Ageng Tirtayasa, raja terakhir adalah Sultan Muhammad bin Muhammad Muhyidin Zainussalihin. WIlayah kekuasaanya antara lain Lampung, Banten, hingga sebagian wilayah Jawa Barat, Peninggalannya diantaranya Istana Surosuwan, Masjid Agung Banten, Benteng Spelwijk. Kemundurannya ditandai adanya pengaruh VOC yang semakin mencengkeram dibawah pimpinan Sultan Haji.
- Mengetahui sejarah kesultanan Gowa Tallo, awal dari kerajaan ini adalah beberapa kerajaan seperti Gowa, Tallo, Bone, Sopeng, Wajo, dan Sidenreng. Raja perama Gowa yang masuk islam ialah Daeng Manrabia yang bergelar Sultan Alauddin dan raja Tallo pertama yang masuk islam bernama Karaeng Mattoaya menjadi perdana menteri bergelar Sultan Abdullah. Islam disana disebarkan oleh Dato' Ri Bandang. Kejayaan kerajaan ini ada pada masa Sultan Hasanuddin.Terjadi pula perjanjian bernama Perjanjian Bongaya dengan Belanda yang isinya cukup merugikan Kesultanan Gowa Tallo. Raja terakhirnya ialah Mapasomba. Akhir dari kerajaan ini karena diserang oleh Belanda secara besar-besaran.Wilayah kekuasaannya meliputi SUlawesi, Kep. Aru, Sumbawa, hingga Kutai.
- Mengetahui sejarah kerajaan Ternate-Tidore. Kerajaan ini merupakan gabungan dari dua kerajaan yang hidup berdampingan. Kesultanan Ternate didirikan oleh Baab Mashur Malamo. Kesultanan Ternate mencapai kejayaan pada masa Sultan Zainal Abidin. Ternate membangun persekutuan yang disebut Uli Lima dengan Bacan, Obi, Seram, dan Ambon.Konflik kerajaan Ternate dan Tidore ini dimulai ketika para pedagang Eropa datang. Portugis memilih berhubungan dengan Ternate sedangkan Spanyol di Tidore. Dibawah SUltan Baabullah, Kesultanan ini berhasil mengusir bangsa Portugis pada tahun 1575.
- Mengambil kebijaksanaan tentang apa yang sudah terjadi sehingga keputusan-keputusan yang tepat dapat tercapai di dalam menghadapi masalah-masalah lainnya.
- Memperkuat keyakinan kita tentang Islam dan tidak "mengata-ngatai" bahwa tradisi yang ada seperti tahlil merupakan bid'ah. Karena ini merupakan warisan dan merupakan cara para wali agar islam dapat mudah diterima masyarakat melalui tradisi warga setempat dan tidak bertentangan dengan agama Islam pada dasarnya.
Komentar
Posting Komentar